Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang bcrarti studi tentang organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriolog!), virus (yirulogi), kliamir dan jamur (miko-logi), protozoa (protozoologi), beberapa ganggang, dan be be rapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam kelompok tersebut diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti itu disebut mikroorganLsme. Kadang-kadang disebut mikroba atau dabm ha hasa sehari-hari, mikroba (Volk, 1993).
Dałam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara keija dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara ketja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Wahon, 1998).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat. mengetahui nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat drarcang atau tibuat tfcngan bahan-bahan yang fcerboda satu sama hin chn mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan didabm laboratorium terbuat dari gebs. Meskipun perabtan-peralatan tersebut tebh siąp dipakai, tetapi di dabm pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kab diperlukan sambungan-sambungan dengan gebs atau membuat perabtan khusus sesuai dengan kebutuhan (Imam khasani, 2000).
Didalam pekeijaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlq^as dari alat-alat yang berada di bboratorium. Perabtan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan perabtan-peralatan yang umumnya digunakan di bboratorium kimb, yaitu berupa alat-alat gebs antara lain : tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, pipet volumetrik, labu ukur, bbu erlenmeyer, gelas pbla, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping perabtan gelas tersebut,
61